Friday, July 20, 2018

doa ku dalam mimpi ibuku

Sungguh, dunia kita memang sudah berbeda. Ratusan mil dan jutaan jam membuat jurang pemisah yang dalam. Meski dalam mimpiku mak masih seperti dulu tapi tak dapat kupungkiri jiwamu sudah berbaur dengan jiwa yang lain. Tak kukenali lagi. Dunia membuat kita semakin paham mana arti bersama sesungguhnya. Dengan siapa dan kapan? Terlalu bebas buatku.

Masih ingat senja usia mu dan kita? Kau masih tertawa riang dan dengan lugas berkata "Senja adalah milik Tuhan yang diberikan kepada aku dan kamu, kita!. Hanya sekedip mata jaraknya." Aku hanya tersenyum setelah ucapanmu. Ah.., senja adalah rindu yang akan selalu terbungkus olehmu, oleh kita, oleh jarak yang akhirnya tak dapat disatukan. Senja buatku adalah sapuan kuas yang kau goreskan teratur namun berduri. Ah, sudahlah aku tak ingin mengingatnya.aku sedih rasa macam di pulaukan kerana mak aku berangkat ke tanah suci seorang tiada teman di kampung dan saudara mara yang pergi bersama.


Apa kabar mak setelah 3 hari hari kau dan aku terpisah jarak tanpa jejak?last sekali pangglan di buat di Malaysia sebelum berangkat naik kapal terbang selepas makan malam kata mak mujurlah ramai yang sudi menolong mak sampai tolong ambil air sembahyang sebab mak warga emas.

tersentuh hati aku apabila berita jam 8 malam selepas mak lapor diri 5.20 petang 18 hb julai 2018 berita  di sampaikan menyatakan "walaubagai manapun seorang warga emas di dapati uzur dan setelah meneliti buku rekord kesihatan disahkan doctor stabil dan di luluskan oleh th untuk menunaikan fardu haji " terus aku menyatakan itu adalah mak aku di mana sebelum ini ketika buat pemeriksaan doktor tuliskan kesihatan mak stabil bertambah sedih aku rasa.

Aku sempat minta ampun pada mak kata aku man banyak derhaka pada mak ampunkan man mak lawan cakap mak maafkan man mak dam sendu tangis ketika memelumk mak dan peluk cium mak berlalu pergi diatara pintu pengawal polis aku menghampiri menyatakan sampaikan salam man dekat baitulah mak itulah kata-kata terakhir dari aku sambil mak malangkah masuk menoleh memerhatikan aku.

Senja petang tadi, rindu menyelusup di antara rongga hati yang kupikir telah terkunci rapat.

Di antara rinai hujan langkahku terhenti, ada bayangmu kutangkap di kejauhan. Tapi aku beku. Segala pikirku sirna melihat sosokmu; jiwa yang ratusan hari kucoba matikan di dalam hati. Bahkan enggan ku ziarahi.



Tak adakah lara tertoreh di hatimu ketika kita sama-sama terbungkam seperti saat ini?

?

?

Dengan kasih sayang,

?

Aku

?

berhari berlalu

Rindu...

Kata yang tak mungkin kuingkari dalam hatiku untukmu, meski sudah ber hari kita tak saling bicara. Saling melupakan tepatnya.


Hai...
Sapaku yang tak perlu kau jawab juga. Aku tak berani meski rindu membumbung mengisi senja sore tepat setahun lalu kita saling tersenyum.

Dengan rindu aku menyapamu...

Aku dan Senja milikmu

Tertanda,

anakda


Mungkin saja kau sibuk atau lupa..

doa anakmu

semoga mak sihat dan gembira segala urusan mak di permudahkan Allah taala sampai selamat balik mengerjakan hajinya mak selamat sampai dan dapat mengerjakan haji mendapat haji yang mabrur. Amin

No comments:

Muddy depression

Oktober Bagun tidur tidur rest jap kimio terapi Last monthly emergency frustsation leave peace fully carefully duty house keeping