Apa yang memantak kepala merasuk segala aku mengetahui kalian di sana tersakiti menerpa mengisi nadi meyedari aku yang ada di luar jangkaan bersedih.Rasanya sudah api membasuh luka-luka ketika aku mengetahui ia yang tak tersentuh.bahkan ketika kalian yang kini bahagia tetap terasa seperti hujan belati menghunus hati.
Di sini sekarang aku cuba bertahan meski sambil meyeka luka yang harus ku tertekan.Air yang tidak berhenti mengalir sakitnya tidak kunjung lalu ku tanyakan pada diri sendiri mengapa sampai begini.Aku terlalu ingin membahagiakan sehingga bahagia selain aku.Setiap suka denganya adalah bahagiaku yang tersebut.Setiap tawa denganya bahagian jiwa kepasrahan enggan menaut.
Setiap terbayang kisah tentang aku rela ku perjuangkan hingga akhirnya.Bertahan terus berjalan menuju hati ini menjadi pilihan.Meski compang-camping terluka setidaknya itu sebuah tanda bahawa aku selalu ada di sana.bahkan ketika masa tidak membutuhkan bahawa semesta tak melulu sesuai dugaan.
dahaga yang mengemarau ini cuma dapat menyembuhkan dan alasan mengapa aku bertahan sampai begini adalah demi yang menjadi kesayangan
rincikan hati
Akmal
Di sini sekarang aku cuba bertahan meski sambil meyeka luka yang harus ku tertekan.Air yang tidak berhenti mengalir sakitnya tidak kunjung lalu ku tanyakan pada diri sendiri mengapa sampai begini.Aku terlalu ingin membahagiakan sehingga bahagia selain aku.Setiap suka denganya adalah bahagiaku yang tersebut.Setiap tawa denganya bahagian jiwa kepasrahan enggan menaut.
Setiap terbayang kisah tentang aku rela ku perjuangkan hingga akhirnya.Bertahan terus berjalan menuju hati ini menjadi pilihan.Meski compang-camping terluka setidaknya itu sebuah tanda bahawa aku selalu ada di sana.bahkan ketika masa tidak membutuhkan bahawa semesta tak melulu sesuai dugaan.
dahaga yang mengemarau ini cuma dapat menyembuhkan dan alasan mengapa aku bertahan sampai begini adalah demi yang menjadi kesayangan
rincikan hati
Akmal
No comments:
Post a Comment